CEO Nokia, Stephen Elop mengakui bahwa seri Windows Phone Nokia, yaitu Nokia Lumia tidak menjual.
Artinya sangat sedikit orang yang mau membeli Nokia Lumia berbasis
Windows Phone ini. Nokia Lumia terdiri dari beberapa seri, yaitu Lumia
800, Lumia 710, Lumia 900, dan Lumia 610. Perlu diketahui, per akhir
Maret 2012, jumlah Nokia Lumia yang dikapalkan (bukan yang terjual)
hanya 2 juta unit.
Pengakuan Stephen Elop disampaikannya di sebuah Conference Call
pada pagi tanggal 14 Juni yang lalu. Bersamaan dengan pengakuan
tersebut Elop juga memutuskan untuk melakukan langkah penting mengurangi
karyawan Nokia sebesar 19% dari jumlah keseluruhan pekerja atau 10.000
sampai dengan akhir 2013 nanti. Selain itu, divisi ponsel mewah Vertu
dijual EQT senilai 200 juta Euro sekaligus mengumumkan prediksi
pendapatan yang lebih rendah untuk kuartal kedua tahun 2012.
Pengakuan Elop tentang tidak menjualnya seri Nokia Lumia sudah jauh hari
diprediksi. Beberapa operator besar di Eropa melaporkan bahwa Lumia 800
dan 710, dua seri awal Nokia Lumia yang pertama kali diluncurkan di
Eropa tidak menarik hati konsumen karena berbagai alasan. Nokia Lumia
900 yang diluncurkan di Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu, cukup
menggembirakan karena sempat menjadi the best selling phone di
Amazon. Namun setelah itu, tidak terdengar lagi. Belakangan di Indonesia
seri Lumia 900 ini muncul dengan harga Rp5.750.000,00 per unit.
Elop dalam Conference Call tersebut tidak menyalahkan software
Windows Phone buatan Microsoft (tentu saja karena ia mantan orang
Microsoft), tetapi lebih kepada orang yang menjual Nokia Lumia. Ia lebih
menyalahkan bahwa Android dan iPhone sangat kuat dalan lingkungan
retail dibandingkan Nokia Lumia.
Perlu tentunya melihat mengapa Elop tidak menyalahkan software Windows
Phone. Bagi banyak pengguna, saat ini kedatangan Windows Phone sangat
terlambat. Benar secara software Windows Phone untuk pengguna biasa
tidaklah buruk. Akan tetapi dengan datang lebih terlambat di pasar,
Windows Phone kehilangan momentum karena konsumen lebih dulu menyukai
Android, iPhone dan BlackBerry. Oleh karena Nokia Lumia berbasis Windows
Phone, tentu saja Nokia kena getahnya, yaitu tidak dilirik oleh
konsumen karena mereka lebih dahulu menyukai Android, iPhone dan
BlackBerry.
Bila dilihat sebenarnya Stephen Elop tidak bisa hanya menyalahkan
bahwa lingkungan retail lebih memprioritaskan Android dan iPhone. Dari
segi ekosistem sendiri, Windows Phone masih kalah jauh dibandingkan
dengan Android dan iPhone. Developer yang menciptakan aplikasi lebih
fokus di iOS Apple dan Android Google sehingga aplikasi penting dan
disukai konsumen lebih banyak ditemukan di kedua platform tersebut.
Aplikasi merupakan fitur penting smartphone sehingga ketika sebuah
aplikasi penting seperti permainan Angry Birds Space tidak ada di
Windows Phone, konsumen akan memperioritaskan Android atau iPhone untuk
dibeli dibandingkan Nokia Lumia.
Faktor lain yang sejak munculnya Nokia Lumia dan selalu saya
kritisi adalah harga. Nokia Lumia termurah di pasar saat ini adalah
Lumia 610 seharga Rp2.250.000,00 (harga awal). Dengan harga sebesar itu
belum tentu banyak konsumen mau mencoba smartphone baru yang terbatas
pilihan aplikasinya. Selain itu masih sangat banyak pesaing yang
harganya berada di bawah Lumia 610. Sebut saja BlackBerry 9920 yang baru
diluncurkan RIM BlackBerry seharga 1.990.000,00. Smartphone Android pun
sangat banyak yang harganya di bawah Lumia 610. Seri Samsung Galaxy
Mini, LG dan Motorola sangat banyak yang harganya di bawah dua juta.
Belum lagi smartphone buatan China yang dibundel merek lokal oleh
operator seperti Smartfriend Andro.
Ini artinya sebagai pendatang baru di pasar, Nokia dengan seri
Lumia salah strategi. Mestinya mereka mengguyur pasar dengan seri murah
Nokia Lumia dan memberikan seri mahal dengan fitur-fitur canggih yang
bisa bersaing dengan iPhone, Galaxy S 3 dan HTC One X.
Hal ini baru kemudian disadari, yaitu saat Conference Call tanggal
14 Juni tersebut. Stephen Elop mengumumkan akan membuat seri murah
Nokia Lumia dan percaya Microsoft mendukung rencana tersebut. Rencananya
Nokia Lumia seri murah ini akan ditujukan untuk pasar Cina.
Sadarnya Nokia bahwa harga Lumia selama ini kemahalan mungkin
belum terlambat. Akan tetapi, apakah harga murah Nokia Lumia nantinya
bisa bersaing dengan Android seri murah? Selama murahnya Android lebih
baik daripada murahnya Nokia Lumia, Nokia tidak akan mampu berbuat lebih
banyak. Hal ini sangat ditentukan kekuatan lingkungan dan dukungan
retailer. Jika pun murah sementara aplikasi masih sedikit dan retailer
lebih suka menjagokan Android, nasib Nokia Lumia murah mungkin akan sama
dengan pendahulunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar ( Jangan Tinggalkan Sampah ._.v )